AKU

 

Aku disini………

Mencoba tuk melawan waktu

Aku terdiam tuk berfikir sejenak

Ku coba tuk bertahan

Namun lama ku rasa

Dan aku, bosan………

Bahkan tubuh ini, geram……..

Jarum jam bersuara keras tuk terus melambai

Kapan kah aku, ya aku tuk pulang

Meninggalkan kejenuhan ini

Disini, ya disini……..

Tuhan oh Tuhan……..

Sabarkan

Aku…….

Oleh: Erwan Puji Rahayu

Mengejar Layang-Layang

Sore-sore

Hati senang teriak hore

Di tepi sawah ladang

Ku tatap dua layang

Bertarung di awang-awang

Sore-sore

Hati senang teriak hore

Satu layang menang

Satu lagi melayang-layang

Melayang tak karuan

Sore-sore

Hati senang teriak hore

Ku kejar layang kalah melayang

Berlari bagai cheetah terbang

Wush…..wush, wush….wush

 

   Oleh: Wijang Candi Kirana

Menyepak Bola Rusak

Bola sepak ku sepak
Walau rusak tetap ku sepak
Bola rusak ku sepak
Meski rusak
Bolaku bulat tak kotak-kotak
Bola sepak ku sepak
Sambil menyepak ku bersorak
Berteriak sambil berjingkrak
Meski suaraku serak
Bolaku rusak ku sepak
Prak!!!
Kaca jendela pecah berantak
Bola rusak sepak jendela hingga soak
Hingga akhirnya aku dimarahi Bapak

Oleh: Wijang Candi Kirana

Teman Setiaku

Kau adalah hadiah dari Bapakku
Telah lama aku menantimu
Dan akhirnya kini kau datang padaku
Kau selalu satia menemaniku
Di saat sekolah
Di saat bermain
Di saat mengaji
Di saat ke gunung
Di saat keluar kota
Kau setia setiap saat
Aku mencintaimu
Aku bangga denganmu
Terima kasih
Sepedaku

Oleh: Wijang Candi Kirana

Burung Layang-Layang

Burung layang-layang
Kau melayang
Terbang diawang-awang
Di tepi jembatan
Mengejar anakmu terbang
Bersama
Beriringan
Bagai manuver pesawat terbang
Cicit cuit
Cuit-cuit cicit
Senandungmu menambah
Sore ini menjadi indah

Oleh: Wijang Candi Kirana

Murka Tuhan

Wahai Tuhan…..

Kau goncangkan bumi ini

Di mana kaum-Mu berpijak

Seolah-olah penuh dosa

Ku tanya dalam hati

Dosakah aku……?

Kau beri peringatan ataukah cobaan……

Hingga ku tersadar berada di tenda penuh perawatan

Ribuan ajal kematian

Menjemput setiap kehidupan……

 Oleh: Erwan Puji Rahayu

Awan Kematian

Sakit tubuh ini

Tergores api magma

Perih…. perih dan perih…..

Ribuan langkah kaki tanpa arah

Berlarian, berhamburan

Jeritan suara tangis tak berdosa

Membuat malam pekat sontak menjadi riuh

Debu pekat menghujam bumi

Dimana ada kehidupan

Tetes air mata kehilangan, mengiringi

Taburan bunga kamboja

Diatas pusar kematian

 Oleh: Erwan Puji Rahayu